KALTIMOKE, BONTANG – Setelah berhasil meraih juara 3 dalam lomba Sekolah Ramah Anak tingkat Kota Bontang, SMPN 9 kini melangkah ke tahap lebih tinggi melalui visitasi penilaian Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA) oleh KemenPPPA.
Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen sekolah dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berpihak pada anak.
“Kami ingin perjuangan ini berlanjut hingga mendapatkan legitimasi resmi dari KemenPPPA,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).
Visitasi ini dilakukan oleh Asdep Perlindungan Anak Kondisi Khusus KemenPPPA bersama Dinas PPPA Provinsi Kalimantan Timur, serta didampingi DP3AKB dan Disdikbud Bontang.
Penilaian LPKRA mencakup enam komponen utama, antara lain kelembagaan, partisipasi anak, program layanan, advokasi, kerja sama, serta pelaksanaan layanan. Lilyn menegaskan seluruh aspek tersebut sudah diterapkan di sekolah dengan berbagai inovasi.
“Kami sudah membentuk Tim Perlindungan Anak dan melaksanakan layanan konsultasi. Semua siswa bisa menyampaikan aspirasi dan keluhannya secara aman,” ungkapnya.
SMPN 9 menjadi salah satu dari dua sekolah yang mewakili Kalimantan Timur dalam penilaian ini, bersama SDN 002 Bontang Selatan.
“Ini prestasi sekaligus tanggung jawab bagi kami untuk membawa nama baik Kota Bontang,” katanya.
Menurut dia, perjuangan mewujudkan sekolah ramah anak tak hanya soal lomba, tetapi tentang perubahan budaya sekolah yang menempatkan anak sebagai subjek utama pendidikan.
“Ke depan kami berharap semua pihak, mulai dari orang tua hingga pemerintah, terus bersinergi agar sekolah benar-benar menjadi tempat tumbuh kembang anak yang aman dan bahagia,” pungkasnya. (Irha)






