KALTIMOKE, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang berkomitmen memperkuat peran kader Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe, dalam kegiatan Gerakan Posyandu Aktif yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Kanaan, Kamis (13/11/2025).
Menurut dia, kegiatan ini tidak hanya sebagai peringatan seremonial, tetapi juga momentum untuk menggerakkan kembali Posyandu agar berfungsi lebih optimal. Tujuannya memperkuat peran kader, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta menurunkan angka stunting di Kota Bontang.
“Gerakan Posyandu Aktif menjadi simbol kebangkitan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Kita ingin memastikan seluruh Posyandu berfungsi efektif, aktif, dan menjadi pusat edukasi kesehatan keluarga,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Dinkes memberikan penghargaan kepada kader berprestasi dan melakukan penyematan pin kecakapan kader. Penghargaan diberikan kepada tiga kader terbaik hasil lomba tahun 2025, sementara lima kader lainnya menerima pin kecakapan dengan tingkatan Purwa, Madya, dan Utama berdasarkan penilaian seluruh Puskesmas di Bontang.
Lebih jauh, ia menuturkan, capaian Posyandu aktif di Bontang pada 2024 mencapai 99,17%, hanya menyisakan satu Posyandu tidak aktif. Tahun 2025, pihaknya menargetkan seluruh Posyandu bisa mencapai status aktif.
“Kami optimistis tahun ini bisa 100 persen aktif dengan dukungan seluruh Puskesmas dan kader,” ungkapnya.
Selain apresiasi terhadap kader, kegiatan ini juga menjadi ajang pembukaan Pelatihan Digital 25 Keterampilan Kader Posyandu, yang diikuti 60 kader dan 15 pendamping. Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Pemerintah Kota Bontang, dan Asian Development Bank (ADB) melalui program SEHAT 2025.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, yang hadir membuka kegiatan, memberikan apresiasi atas dedikasi para kader. Ia menilai kader adalah pilar penting dalam upaya membangun masyarakat sehat di tingkat keluarga.

“Kader Posyandu adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memastikan warga kita memperoleh layanan kesehatan sejak dini,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan Bontang mencapai capaian hampir sempurna dalam Posyandu aktif merupakan hasil kerja keras Dinkes dan para kader di lapangan.
“Saya berharap semangat ini terus dijaga dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain,” tuturnya.
Bakhtiar menutup dengan menegaskan bahwa keberlanjutan program Gerakan Posyandu Aktif akan menjadi prioritas Dinkes dalam memperkuat sistem kesehatan berbasis masyarakat.
“Kita ingin memastikan Posyandu tidak hanya aktif, tapi juga inovatif dan berdaya guna,” pungkasnya. (Irha)






