KALTIMOKE, BONTANG – Upaya pemerataan pendidikan di wilayah pesisir terus digencarkan Pemerintah Kota Bontang. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), kini seluruh ruang kelas di SDN 016 Tihi-Tihi tengah direhabilitasi untuk memperkuat fasilitas belajar bagi anak-anak di kawasan terpencil yang hidup di atas laut.
Sekolah yang berada di Desa Tihi-Tihi, pesisir Bontang, ini dikenal unik karena seluruh bangunannya berdiri di atas permukaan laut. Meski akses hanya dapat ditempuh dengan kapal selama 20 menit dari daratan, semangat belajar siswa di sana tak pernah surut.
Kepala SDN 016, Tri Ayuningsih Puji Astuti, mengatakan bahwa proses rehabilitasi mencakup seluruh ruang kelas dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Pekerjaan sudah berlangsung selama tiga hari dan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Rehab dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perbaikan lantai kayu, dinding, hingga atap yang lapuk akibat terpaan angin laut. Menurutnya, kondisi sebelumnya sudah cukup memprihatinkan karena usia bangunan yang berdiri sejak tahun 2002.
“Anak-anak kami tetap semangat belajar meski ruang kelasnya mulai rusak. Dengan rehab ini, kami yakin semangat mereka akan semakin tinggi,” katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Disdikbud Bontang yang telah mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki sekolah tersebut.
“Ini bentuk perhatian pemerintah bagi kami yang berada di wilayah pesisir,” imbuhnya.
Ia berharap setelah rehab rampung, siswa dapat belajar lebih nyaman dan aman, terutama saat musim hujan dan angin kencang.
“Kami ingin memberikan suasana belajar yang lebih layak bagi anak-anak di sini,” tuturnya.
Keberadaan SDN 016 Tihi-Tihi disebut menjadi simbol kesetaraan pendidikan di Bontang, bahwa jarak dan keterpencilan tidak menjadi penghalang bagi anak-anak pesisir untuk meraih cita-cita. (Irha)






