KALTIMOKE, BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang menghadirkan gebrakan baru melalui program Strategi Kemitraan antara Usaha Besar dengan Koperasi Merah Putih untuk Pengembangan UMKM (SI KUMBANG).
Program ini lahir dari semangat membangun sinergi ekonomi lokal agar koperasi dan UMKM dapat mengambil peran nyata dalam pertumbuhan ekonomi Kota Bontang yang selama ini didominasi sektor industri besar.
“Kita ingin UMKM tidak hanya jadi penonton. SI KUMBANG memastikan adanya pola kemitraan yang terukur, berkeadilan, dan saling menguntungkan,” Ujar Muhammad Aspiannur, Kepala DPMPTSP Bontang, Kamis (6/11/2025).
Melalui SI KUMBANG, Koperasi Merah Putih berperan sebagai jembatan antara pelaku UMKM dengan perusahaan besar, terutama di sektor migas, petrokimia, dan energi. Sementara DPMPTSP menjadi motor penggerak dalam hal fasilitasi, penyusunan regulasi, hingga pengawasan jalannya kemitraan agar tetap sesuai prinsip keadilan dan keberlanjutan.
Program SI KUMBANG dijalankan melalui tiga fase strategis. Pertama, Jangka pendek (2 bulan) : pembentukan pola kemitraan awal. Kedua Jangka menengah (6–12 bulan): penyusunan Peraturan Wali Kota sebagai dasar hukum pelaksanaan kemitraan. Ketiga Jangka panjang (1–2 tahun): pembentukan ekosistem ekonomi inklusif dan berkelanjutan berbasis kolaborasi usaha besar–koperasi–UMKM
“Dampaknya harus nyata. Kita bicara pembukaan pasar, peningkatan kapasitas usaha, dan perluasan kesempatan kerja. Karena itu, perwali wajib hadir untuk menjamin keberlanjutan,” tegasnya
Selain itu, SI KUMBANG dirancang sejalan dengan Asta Cita Presiden serta visi “Bontang Berbenah”, yang menekankan transformasi ekonomi daerah melalui penguatan peran UMKM dan koperasi. Program ini juga melibatkan seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Bontang agar pembangunan ekonomi tidak hanya terpusat, tetapi tumbuh merata di setiap wilayah.
“Program ini melibatkan lintas sektor. Semua kecamatan dan kelurahan siap mendukung pelaksanaannya,” pungkas Aspiannur. (adv)





