KALTIMOKE, BONTANG – Puskesmas Bontang Lestari kembali menggelar layanan kesehatan gratis bagi warga kampung Tihi-Tihi. Kegiatan rutin bulanan ini berlangsung di Posyandu Pasir Putih VII, RT 017 Kelurahan Bontang Lestari, Kamis (13/11/2025).
Perawat Pelaksana Puskesmas Keliling Bontang Lestari, Satria, A.Md.Kep, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan agenda tetap untuk memastikan layanan kesehatan tetap menjangkau masyarakat kepulauan.
“Ini kegiatan rutin kami setiap bulan. Kami memeriksa pasien, memberikan layanan KB, memantau tumbuh kembang bayi dan balita, melakukan kunjungan serta pemeriksaan ibu hamil, hingga cek kesehatan umum,” ujarnya.

Pada kunjungan kali ini, tercatat 24 pasien mendapatkan pelayanan, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Seluruh proses pendaftaran dilakukan secara digital. Meski biasanya terkendala sinyal karena lokasi kepulauan, pelayanan hari ini berjalan lancar.
“Semua sistem kami online dan langsung terbackup ke BPJS. Biasanya loading lama, tapi hari ini lancar. Kami juga menyiapkan modem orbit untuk antisipasi,” tambah Satria.
Ia menyebutkan bahwa antusiasme warga selalu tinggi setiap kali layanan kesehatan keliling digelar. Warga yang memiliki riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, dan asam urat rutin datang setiap bulan untuk pemantauan.
“Kami memastikan mereka tetap terkontrol dan terpantau perkembangannya,” jelasnya.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang, termasuk penyediaan kapal dan konsumsi, sementara Puskesmas bertanggung jawab sebagai penyelenggara layanan.
Sementara itu, Darmayanti, kader Posyandu Pasir Putih VII, yang juga merupakan warga tihi-tihi mengapresiasi program pusling yang menurutnya sangat bermanfaat bagi masyarkat di kampung atas laut ini.
“Setiap bulan ada imunisasi, suntik KB, pengobatan gratis, dan sosialisasi kesehatan. Masyarakat sangat terbantu karena bisa periksa tanpa biaya,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa warga juga mendapatkan layanan gizi, termasuk bantuan susu, MPASI, vitamin, dan taburia. Para kader pun dibimbing untuk melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan anak secara mandiri.
“Saya tadi juga periksa HIV dan HPP, hasilnya negatif Alhamdulillah. Sejauh ini kampung kami belum pernah ada yang terdeteksi,” katanya.
Darmayanti berharap kegiatan ini terus ditingkatkan. “Semoga ke depannya lebih baik lagi. Selama ini pelayanannya sudah lengkap,” tutupnya.
Program layanan kesehatan keliling ini diharapkan mampu terus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah kepulauan yang aksesnya terbatas.







