KALTIMOKE, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUMPP) terus menggelar kegiatan pasar murah sebagai upaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Penelaah Teknis Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri DKUMPP Bontang, Karresa, mengatakan kegiatan pasar murah ini tidak hanya sekadar membantu masyarakat mendapatkan harga terjangkau, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga ketersediaan stok barang di pasaran.
“Harapannya, dari kegiatan seperti ini bahan pokok tidak langka. Karena kalau stok barang langka, pasti dampaknya ke harga-harga bisa naik dan itu berujung pada inflasi,” jelas Karresa, Senin (11/11/2025).
Menurutnya, upaya menjaga ketersediaan bahan pokok sangat penting, terlebih menjelang akhir tahun ketika permintaan masyarakat biasanya meningkat.
“Kalau barang langka, harga pasti melonjak. Jadi pasar murah ini salah satu cara kita menstabilkan stok sekaligus menekan laju inflasi di daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kegiatan “Warung Tekan Inflasi On The Spot” akan terus berlanjut ke berbagai wilayah Bontang. Setelah sebelumnya digelar di kawasan pesisir dan Kanaan, DKUMPP berencana melaksanakan pasar murah berikutnya di Bontang Barat, pada bulan Desember mendatang.
“Permintaan dari kelurahan juga cukup banyak. Di Guntung dan Kanaan itu antusias masyarakat tinggi sekali, makanya kami berencana menggelar kembali kegiatan serupa di sana,” pungkasnya.
Diketahui, Dalam pasar murah tersebut, DPPKUKM Kaltim menyiapkan empat ton beras, terdiri dari dua kategori, yakni beras SPHP Bulog dan beras premium merek Punukawan. Beras SPHP dijual dengan harga Rp60.000 per 5kg, sementara Punukawan premium Rp77.000 per 5kg.Sementara dari DKUMPP Bontang juga menyediakan LPG 3 kilogram, serta ada juga minyak, kopi, tepung itu kerjasama dengan produk sasa.







