KALTIM OKE, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dasar kesehatan melalui penguatan fasilitas administrasi di tingkat Posyandu. Tahun 2025 ini, Dinkes menggelontorkan Rp1,1 miliar untuk pengadaan 79 unit laptop yang akan dibagikan ke Posyandu terpilih di seluruh kota.
Berdasarkan data Layanan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) LKPP, perangkat yang dibeli memiliki spesifikasi Laptop Administrasi III dengan CPU 4 Cores/8 Threads, RAM 8GB, SSD 512GB, serta VGA 2GB dedicated. Dari dokumen anggaran tersebut, satu unit laptop dibanderol sekitar Rp15 juta, menyesuaikan kebutuhan perangkat kerja administrasi di lapangan.
Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Bahtiar Mabe, menjelaskan bahwa program pengadaan laptop ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas layanan Posyandu. Menurutnya, administrasi yang tertata adalah kunci untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang akurat dan responsif.
“Tahap awal 75 dulu dari total 120 Posyandu. Laptop administrasi ini untuk menunjang kinerja kader dalam pelayanan,” terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (13/11/2025).

Ia bilang, pembagian perangkat akan memprioritaskan Posyandu yang aktif terlebih dahulu. Sementara Posyandu lainnya masih menunggu pengalokasian anggaran tambahan pada tahap berikutnya. Kebijakan ini dipilih agar peningkatan fasilitas dapat langsung dirasakan di Posyandu yang memiliki beban pelayanan tinggi.
Pun dirinya mengatakan, tugas kader Posyandu tidaklah ringan. Mereka merupakan ujung tombak pelayanan dasar mulai dari pemantauan tumbuh kembang balita hingga pelayanan kesehatan lansia. Dengan dukungan perangkat digital, proses pendataan di lapangan akan lebih cepat dan akurat.
Laptop yang disalurkan nantinya akan digunakan untuk berbagai kebutuhan administrasi, termasuk pencatatan kunjungan, input data tumbuh kembang anak, dan laporan pelayanan kesehatan secara digital. Bahtiar menyebut bahwa sistem pencatatan modern ini diharapkan mengurangi beban manual para kader.
Dinkes Bontang memastikan bahwa program ini tidak berhenti pada tahap pertama. Upaya pemenuhan fasilitas digital untuk seluruh Posyandu akan terus dilanjutkan seiring tambahan anggaran yang disiapkan pada tahun berikutnya.
“Untuk keseluruhan menunggu alokasi anggaran lanjutan,” tegasnya.
Lebih jauh, ia berharap, dengan adanya dukungan pengadaan laptop tersebut, pelayanan Posyandu dapat berjalan lebih efektif, akurat, dan berbasis data. Transformasi digital ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat di seluruh wilayah kota. (Irha)







