Pasar Ramadhan Ramai, Rustam Minta Masyarakat Tetap Waspada

by

Reporter : Tomy Gutama

BONTANG, KALTIMOKE — Bulan Ramadhan tahun ini tampak berbeda dengan tahun sebelumnya, dikarenakan Covid-19 yang tengah mewabah Indonesia.

Banyak budaya ataupun aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat pada bulan Ramadhan kini ditiadakan akibat pandemi, contohnya sholat tarawih berjamaah dimasjid, sahur on the road, buka bersama bahkan mudik.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menghentikan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mentiadakan kegiatan yang dapat mengumpulkan orang banyak. Namun di Bontang sendiri pasar Ramadhan masih terlihat ramai di pinggir-pinggir jalan.

Walaupun tidak melarang kegiatan tersebut namun pemerintah mengimbau penjual tidak berkumpul di satu titik dan menjaga jarak antar penjual.

Berdasarkan hal tersebut Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Rustam berpendapat tidak bisa melarang kegiatan seperti kepasar atau pun mencari makan, namun masyarakat diminta tetap waspada dan sadar bagaimana resikonya dengan tetap memperhatikan physical distancing.

“Namanya orang mencari makan kita tidak bisa larang, yang penting tetap mengacu pada menjaga jarak dan penjual harus tetap steril,” ujarnya.

“Saya harap masyarakat lebih peduli dengan situasi ini, intinya tetap jaga jarak dan memakai masker,” tambahnya.

Rustam juga menyarankan agar para penjual untuk membuka lapaknya lebih awal agar tidak terjadi penumpukan pembeli pada satu waktu.

“Yah kalau bisa penjualnya buka lebih awal supaya tidak menumpuk pada jam-jam tertentu, tetapi kembali ke diri sendiri gang bisa peduli itu diri kita masing-masing, bila melihat kerumunan sebisa mungkin menghindari, masyarakat harus menyadari itu,” jelas Rustam.

Anggota Dewan dari partai Golongan Karya (Golkar) tersebut berharap masyarakat tetap mengikuti imbauan dari pemerintah dengan tidak mudik dan semoga kondisi seperti ini dapat cepat berlalu agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya.

“Saya pikir apa yang diimbau sama pemerintah sudah tepat, saya kira tidak bisa lagi untuk mudik karena jalur laut maupun pesawat kan sudah ditutup, jadi tinggal yang nekat-nekat saja yang masih pergi mudik, dari pada kita membawa virus kemana-mana mending dirumah saja lah,” ujarnya.

“Saya berharap pendemi ini sudah mencapai puncak nya akhir juni ini sudah selesai bahkan kalau bisa secepatnya agar keadaan kembali normal,” tutupnya. (**/adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.