KALTIMOKE, BONTANG – Keberadaan paguyuban wali murid di SMPN 7 Bontang memberi dampak positif bagi kelancaran berbagai kegiatan sekolah. Paguyuban menjadi wadah silaturahmi antar orang tua, sekaligus ruang koordinasi ketika sekolah membutuhkan dukungan dalam penyelenggaraan kegiatan.
Kepala SMPN 7 Bontang, Nor Hayati, mengatakan paguyuban membantu sekolah baik dalam bentuk dukungan tenaga maupun materi, namun semuanya dilakukan secara sukarela. Tidak ada paksaan ataupun kewajiban nominal tertentu bagi orang tua.
Ia menikai, paguyuban hadir sebagai jembatan komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa. Dengan adanya keterlibatan langsung orang tua, berbagai kegiatan dapat berjalan lebih efisien dan terarah.
Meski begitu, sekolah tetap memberikan pengawasan agar tidak muncul praktik pungutan liar (pungli). Nor menegaskan bahwa segala bentuk dukungan finansial harus didasari kerelaan, bukan kewajiban.
“Kalau sukarela silakan saja, tapi kalau ada patokan dana yang wajib dibayar, itu tidak boleh terjadi,” ujarnya saat ditemui Senin (10/11/2025).
Ia juga menyampaikan rasa syukur karena wali murid SMPN 7 selama ini dapat memahami arahan tersebut. Tidak ada keluhan atau keberatan terkait keberadaan paguyuban.
Nor menuturkan, salah satu kegiatan yang sukses berkat dukungan paguyuban adalah pelaksanaan bulan bahasa. Dalam kegiatan tersebut, orang tua turut serta mengisi bazar makanan untuk menambah kas kelas.
Dengan kolaborasi semacam ini, sekolah berharap semangat kebersamaan antara orang tua, siswa, dan pihak sekolah dapat terus terjaga sehingga kegiatan pendidikan berjalan harmonis. (Irha)





