KALTIMOKE, BONTANG – Bontang City Carnival (BCC) dan Pawai Budaya 2025 bukan hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga sarana pembelajaran bagi pelajar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menyebut kegiatan ini sebagai media edukasi untuk menanamkan nilai cinta budaya sejak dini.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Bontang, Nur Irwasyah, mengatakan bahwa banyak peserta dari sekolah dasar hingga menengah yang ikut serta setiap tahun.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembentukan karakter pelajar agar mengenal budaya lokal dan nasional,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, melalui kegiatan seperti ini, pelajar bisa belajar banyak hal, mulai dari kolaborasi tim, kreativitas, hingga menghargai perbedaan.
“Budaya itu tidak bisa dibandingkan. Karena masing-masing punya keunikan dan makna tersendiri,” jelasnya.
Selain aspek pendidikan, Disdikbud juga memberikan apresiasi berupa hadiah pembinaan bagi peserta terbaik dan favorit dengan total puluhan juta rupiah.
Untuk kategori pawai budaya, penilaian dilakukan dengan sistem favorit dari 1 hingga 10 grup. Sedangkan pada kategori karnaval, peserta akan memperebutkan juara umum hingga juara harapan dengan nilai hadiah mencapai Rp25 juta untuk posisi pertama.
Nur menuturkan, pihaknya ingin mendorong sekolah-sekolah agar menjadikan kegiatan budaya sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis karakter.
“Kami ingin pelajar tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga memiliki kecintaan terhadap budaya bangsa,” ucapnya.
Ia berharap momentum ini bisa memperkuat sinergi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga eksistensi budaya di Kota Bontang. (Irha)





