Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE – Wali Kota Bontang, Neni Moerneani menyanyangkan keterlibatan Aparatul Sipil Negara (ASN) Kota Bontang dalam kasus penyalahgunaan dan pengedaran narkoba yang baru-baru ini terjadi.
“Turut prihatin, sayang sudah jadi ASN, sudah enak kerjanya. Itulah ujian dari Allah yang seharusnya tidak boleh terjadi,” kata Neni kepada awak media, Kamis (3/9/2020) di Jl Awang Long.
Selain itu, dirinya juga geram terhadap tindakan ASN yang tidak memberikan contoh baik terhadap masyarakat. Padahal, pihaknya selalu mengingatkan untuk jangan pernah mendekati ataupun mencoba-coba barang haram tersebut.
“Sudah sering diingatkan, sebagai aparatur negara seharusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Itu sangat fatal,” ucapnya.
Disinggung mengenai pendampingan terhadap pelaku, Neni merespon tegas bahwa tidak perlu ada pendampingan bagi bandar narkoba sekalipun pelaku adalah ASN.
“Kalau narkoba sih, saya kira kalau bandar ngapain didampingi. Biar aja dia, kan sudah dikasih tau jangan coba-coba dengan narkoba,” tegasnya.
“Biar jerah ASN itu yang ada di Bontang, kita sudah berusaha memberikan yang terbaik, iklan rokok di Bontang aja tidak ada, hukum saja seberat-beratnya,” sambungnya.
Tindakan yang dilakukan oleh pelaku telah melanggar kode etik sebagai aparatul negara. Akibat dari hal itu, kemungkinan besar akan diberhentikan statusnya sebagai ASN.
“Tentu sesuai aturan perundang-undangan, langsung diberhentikan biasanya dari PNS, sangat fatal,” tutupnya. (**)