Peduli Masyarakat Pesisir, Pupuk Kaltim Beri Edukasi Komposting Bagi Warga Malahing

BONTANG, KALTIMOKE — PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat Bontang. Melalui Program Corporate Social Responsbility (CSR), PKT melakukan Sosialisasi dan Edukasi Program Komposting di Kampung Malahing. Sosialisasi berlangsung di Balai Pertemuan Umum Kampung Malahing, Kamis, 12 Juli 2018.

Selain Departemen CSR, hadir pula beberapa departemen sebagai narasumber. Yakni, Departemen Lingkungan Hidup dan Departemen Laboratorium. Sebagai mitra binaan PKT, hadir juga Kelompok Usaha Bersama Masyarakat Guntung, Kube Mekar Sari. Seakan tidak ingin melewatkan kesempatan, puluhan warga Kampung Pesisir Malahing antusias mengikuti kegiatan.

Pendamping Tim Program CSR PKT, Irma Safni menjelaskan, sosialisasi serta edukasi komposting atau pembuatan pupuk kompos organik ini merupakan program di bidang lingkungan. Sengaja dilaksanakan dengan tujuan warga kampung Malahing dapat mandiri membuat pupuk kompos dari bahan sisa sampah. selain mengurangi penumpukan sampah, juga dapat menjadi pundi-pundi rupiah.

“Pengelolaan sampah ini dapat mengurangi adanya penumpukan sampah serta dapat menyulap sampah menjadi pundi-pundi rupiah sebagai tambahan penghasilan warga. Selain itu juga meringankan beban warga kampung pesisir membawa sampah ke daratan,” katanya.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan Irma mengimbau seluruh warga menjaga kebersihan lingkungan. Menurut Irma, lingkungan bersih tidak akan tercipta hanya dengan upaya seorang warga. Tetapi hasil kerjasama semua warga yang berdomisili di lingkungan tersebut.

Usai menerima materi, warga dibagi menjadi dua tim dan diberi tugas untuk membuat pupuk kompos. Para narasumber akan melakukan monitoring tiga pekan setelah pembuatan. Tim terbaik tentu akan mendapat hadiah.

Dalam materinya, Ketua Kube Mekar Sari, Rahmawati menjelaskan, sampah sisa makanan seperti nasi dan sayur merupakan bahan baku pembuatan kompos skala rumah tangga. Rahmawati bahkan mempraktekkan langsung cara membuat kompos dari bahan tersebut.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan sampah organik seperti sisa bahan makanan dari sampah non organik. Bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang disebut komposer. Setelah itu, dilakukan proses fermentasi menggunakan bahan tambahan. Seperti air bersih, air kelapa, air cucian beras, gula merah, ragi, dan terasi. Setelah dua pekan, sampah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

“Jadi meskipun ibu dan bapak tinggal di atas laut yang jauh dari daratan, tetap bisa menikmati sayur-mayur dan buah-buahan yang khasiatnya baik untuk tubuh kita dan anak cucu kita. Kita bisa menanam sendiri di rumah dan menggunakan pupuk kompos yang telah kita buat sendiri, jadi tidak perlu beli pupuk di luar lagi kan,” terangnya. (yin/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *