KALTIMOKE, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang secara resmi membuka Workshop 25 Keterampilan Dasar Kader Posyandu Tahun 2025 yang digelar di Aula Kelurahan Belimbing, Senin (1/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran kader dalam mendukung transformasi layanan primer dan peningkatan mutu Posyandu di seluruh wilayah Kota Bontang.
Workshop tahun ini diikuti 360 kader Posyandu dan dilaksanakan dalam empat angkatan, masing-masing berlangsung selama tiga hari. Pelatihan mencakup teori, penugasan, serta praktik lapangan, dengan fasilitator dari petugas kesehatan terlatih yang berasal dari seluruh Puskesmas di Kota Bontang.
Penyuluh Promosi Kesehatan Ilmu Perilaku Dinas Kesehatan Bontang, Dian Arie Sushanty, dalam laporannya menyampaikan bahwa Posyandu merupakan ujung tombak dalam implementasi transformasi layanan primer (ILP).
“Oleh karena itu kami terus melakukan peningkatan kapasitas kader terus dilakukan melalui berbagai program pembinaan teknis, mulai dari pendataan kader dan Posyandu, pelatihan peningkatan kapasitas, penilaian keterampilan, hingga kegiatan apresiasi kader,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2025, pihaknya telah melaksanakan sejumlah kegiatan pendukung, termasuk Pelatihan Fasilitator 25 Keterampilan Dasar pada Mei 2025, serta Pelatihan 25 Keterampilan Dasar Posyandu secara digital bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Sebanyak 60 kader dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat resmi dari Kementerian Kesehatan. Workshop yang digelar hari ini juga bekerja sama dengan Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dan peserta yang lulus akan menerima sertifikat melalui platform Pelataran Sehat.
Jata dia, oelaksanaan workshop terbagi dalam empat angkatan. Di antaranya, angkatan I (1–3 Desember) di gelar di Puskesmas Bontang Utara 1, Utara 2, dan Bontang Barat, angkatan II (4–6 Desember) di Puskesmas Bontang Utara 1, Utara 2, dan Bontang Barat. Selanjutnya angkatan III (8–10 Desember) diPuskesmas Bontang Selatan 1, Selatan 2, dan Bontang Lestari serta angkatan IV (11–13 Desember) di Puskesmas Bontang Utara 1, Selatan 1, dan Selatan 2.
Lebih jauh, ia menyampaikan, saat ini terdapat 60 petugas terlatih yang siap menjadi fasilitator. Jika seluruh peserta workshop dinyatakan lulus, jumlah kader terlatih Kota Bontang akan mencapai 420 orang, sementara 495 kader lainnya direncanakan menjadi prioritas pelatihan tahun berikutnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bakhtiar Mabe, menegaskan bahwa kader Posyandu merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Menurutnya, tantangan kesehatan di era transformasi layanan primer semakin kompleks sehingga kader perlu menguasai keterampilan yang beragam.
“Kader tidak hanya menimbang balita, tetapi juga melakukan penyuluhan gizi, deteksi dini penyakit, kunjungan rumah, hingga pendataan digital. Karena itu, peningkatan kapasitas melalui workshop ini menjadi langkah penting untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dalam mendukung penguatan Posyandu melalui berbagai kebijakan strategis, termasuk distribusi 79 unit laptop untuk seluruh Posyandu aktif guna mendukung digitalisasi pencatatan dan pelaporan, serta peningkatan kesejahteraan kader yang insentifnya termasuk tertinggi di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa angka stunting Kota Bontang telah menurun menjadi 16,34 persen dan cakupan penimbangan balita telah mencapai 100 persen. Tahun 2025, Pemkot Bontang menargetkan minimal 20 persen kader Posyandu mencapai strata Madya melalui uji kompetensi.
“Mari kita bergerak bersama memperkuat Posyandu dari segala sisi. Posyandu yang kuat akan melahirkan masyarakat Bontang yang sehat dan sejahtera,” tuturnya.
Pun ia turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, fasilitator, Bapelkes, Kelurahan Belimbing, serta Tim Pembina Posyandu tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan atas dukungan yang diberikan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. (Irha)
