KALTIMOKE, BONTANG – Menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengumumkan sebuah inovasi lingkungan yang bertajuk Bontang Merdeka Sampah. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi masalah sampah di Kota Bontang, khususnya di lingkungan sekolah.
Neni Moerniaeni menyampaikan rencananya untuk melibatkan sekolah-sekolah dalam program Sedekah Sampah. Program ini akan memfasilitasi siswa-siswa untuk memilah sampah melalui penyediaan tong sampah terpisah di setiap sekolah.
“Di 17 Agustus ini kita ingin memberikan sebuah kado kemerdekaan yang tidak hanya untuk bangsa, tetapi juga untuk bumi kita.
Melalui inovasi Bontang Merdeka Sampah, kita akan memberikan pemahaman kepada anak-anak kita tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan memilah sampah sejak dini,” ujar Neni Kamis (7/8/2025) saat sesi wawancara di Pendopo Rujab Walikota Jalan Awang long.
Ia juga menambahkan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun ini, ia mengaku telah menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang untuk segera merealisasikan program tersebut.
” Nanti, Setiap sekolah akan dilengkapi dengan tong sampah yang terbagi dalam tiga kategori utama Reduce, Reuse, dan Recycle. Jadi tinggal residu di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” tambahnya.
Pihak Pemerintah Kota Bontang juga berencana untuk mendeklarasikan Sekolah Merdeka Sampah pada tanggal 17 Agustus sebagai simbol perjuangan kota dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Menurutnya, dengan adanya program ini, diharapkan Bontang bisa mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, serta meningkatkan kepedulian siswa dan masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat,
“Agar, tidak ada lagi sampah di sekolah-sekolah Bontang. Semua sampah akan dikelola dengan baik dan diproses dengan prinsip 3R Reduce, Reuse, dan Recycle,” terangnya.(*)







