KALTIMOKE, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus memperluas cakupan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tak hanya menyasar siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), program ini kini juga menyentuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengungkapkan bahwa sebanyak 58 ribu anak menjadi target penerima manfaat dari program ini. Hal tersebut, menurutnya, menjadi alasan penting untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah.
“Kalau kita mau kasih makan bergizi untuk 58 ribu anak, kita butuh banyak bahan seperti telur, ayam, timun, dan sayur-sayuran lainnya. Maka kita harus memperkuat ketahanan pangan lokal,” ujar Neni dalam pernyataannya di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Awang Long, Kamis (7/8/2025).
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan hasil produksi petani dan peternak lokal ketimbang mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Dari pada ambil bahan MBG dari luar, lebih baik dari petani dan peternak kita sendiri. Dengan begitu, program ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal,” tambahnya.
Diketahui Saat ini, Kota Bontang telah memiliki dua dapur MBG aktif, yakni di Bontang Barat I (Jalan Ir Soekarno-Hatta) dan Bontang Utara I (Kelurahan Guntung). Masing-masing dapur mampu mendistribusikan lebih dari 3.000 porsi untuk makan pagi dan siang setiap harinya.
Tiga dapur tambahan saat ini masih dalam tahap persiapan, yakni di kawasan Hop 6 dan Halal Square (Bontang Utara), serta satu lagi di wilayah Rawa Indah.
Besaran biaya MBG sendiri diketahui sebesar Rp15.000 per porsi makanan bergizi, dengan alokasi Rp10.000 untuk bahan makanan dan Rp5.000 untuk biaya operasional.
Program yang di kelola Badan Gizi Nasional (BGN) ini diharapkan tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak-anak lewat asupan gizi seimbang, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui ketahanan pangan lokal.(*)







