KALTIMOKE, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Koperasi Usaha Menengah Perindusrian dan Perdagangan (DKUMPP) terus memperkuat pengembangan UMKM melalui inovasi kerajinan berbasis alam.
Salah satunya dengan menggelar pelatihan kerajinan Ecoprint yang diikuti 25 peserta dari 15 kelurahan serta 10 perwakilan Dekranasda Kota Bontang.
Pelatihan yang dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM (PKSDM) Kota Bontang, Lukman, ini menjadi langkah baru dalam memperluas keterampilan masyarakat, khususnya di sektor industri kreatif.
Menurut Lukman, Ecoprint merupakan kerajinan yang relatif baru di Bontang. Saat ini baru sekitar empat pelaku yang aktif mengembangkannya. Karena itu, pemerintah menilai potensi ini perlu ditingkatkan agar dapat menjadi produk unggulan berbasis kearifan lokal.
“Kerajinan Ecoprint ini masih langkah di Bontang. Makanya perlu kita kembangkan, karena bahan bakunya sangat mudah didapat dari lingkungan sekitar, seperti dedaunan,” ujarnya saat memberi sambutan, Senin (24/11/2025).
Lukman menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang upaya Pemkot Bontang dalam menggerakkan UMKM beberapa tahun terakhir. Pemerintah tidak hanya ingin masyarakat bisa membuat produk, tetapi juga mampu mengembangkan usaha secara menyeluruh.
“Yang terpenting adalah bagaimana UMKM bisa berproduksi, membranding, lalu menjual hasilnya. Ending-nya tentu produk itu harus bisa terjual, tidak hanya di Bontang tetapi juga di Kaltim, nasional, bahkan internasional,” tegasnya.
Ia mencontohkan keberhasilan UMKM rumput laut Bontang yang kini sudah menembus pasar Australia. Menurutnya, keberhasilan satu sektor harus menjadi pemicu bagi sektor lainnya untuk ikut bergerak maju.
Lukman juga menyinggung peluang besar pemasaran produk lokal dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara. Dengan banyaknya warga dari berbagai negara yang akan datang, produk Ecoprint dinilai berpotensi mendapat pasar yang lebih luas.
“Pasar Ecoprint di IKN itu pasti ada. Kalau bisa, orang IKN atau orang luar negeri mengenal Ecoprint dari Bontang. Kita harus bisa bersaing dengan Samarinda atau Balikpapan,” katanya.
Ia bahkan mendorong agar produk kerajinan Bontang bisa dipromosikan di berbagai titik strategis di daerah lain, termasuk galeri UMKM empat lantai di depan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada DKUMPP serta bidang industri yang telah melaksanakan pelatihan. Menurutnya, kegiatan seperti ini adalah bukti kehadiran pemerintah dalam mendampingi masyarakat mengembangkan usaha rumahan.
“Ini bentuk kepedulian pemerintah Kota Bontang. Pelatihan Ecoprint adalah langkah baru yang mudah-mudahan bisa berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain di Kaltim,” pungkasnya






