KALTIMOKE, BONTANG — Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN), Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang kembali menghadirkan edukasi kesehatan bagi masyarakat melalui seminar daring bertajuk “Kenali Emosi, Kendalikan Hipertensi”.
Kegiatan yang digelar Kamis (20/11/2025) ini berlangsung dari Command Center Bontang, Jalan Awang Long, dan diikuti perwakilan puskesmas se-Kota Bontang serta sejumlah tamu undangan melalui platform Zoom.
Seminar ini menghadirkan narasumber via zoom Prof. Dr. Ah. Yusuf, S.KP., M.Kes, serta di hadiri Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bontang, Nur Asmah, SKM, M.Kes.
Saat sambutan, Nur Asmah mengungkapkan bahwa hipertensi masih menjadi salah satu penyakit kronis yang perlu diwaspadai. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024, Provinsi Kalimantan Timur menempatkan penyakit tidak menular, termasuk hipertensi, pada lima besar kasus tertinggi.

“Jika dibandingkan dengan kota besar seperti Yogyakarta dan DKI Jakarta yang juga tinggi kasusnya, perbedaannya ada pada struktur usia penduduk. Namun kenyataan bahwa kita sejajar dengan kota-kota tersebut menjadi alarm bahwa terjadi pergeseran signifikan penyakit tidak menular di Kaltim,” ujarnya.
Ia menambahkan, berbagai faktor seperti gaya hidup dan tekanan psikologis diduga berkontribusi pada meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes. Di Bontang sendiri, isu kesehatan mental mendapat perhatian khusus dari Wali Kota, seiring munculnya berbagai kasus gangguan mental ringan hingga remaja.
Seminar kali ini secara khusus diarahkan bagi ibu-ibu, kader kesehatan, dan Dharma Wanita. Kelompok ini diharapkan mampu menjadi penyebar informasi kesehatan yang benar kepada masyarakat.
“Hipertensi kerap dikaitkan dengan kondisi emosional. Kami ingin para peserta mampu memahami hubungan itu, lalu menyampaikan kembali pengetahuan ini ke lingkungan dan juga masyarakat luas,” ujar Nur Asmah.
Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa edukasi yang tepat akan memperkuat struktur informasi kesehatan di masyarakat dan membantu menekan angka kesakitan, disabilitas, hingga kematian akibat hipertensi.
Melalui seminar ini, Dinkes Bontang berharap tercipta rantai informasi yang kuat di masyarakat. Kader dan peserta lainnya diharapkan mampu mengedukasi warga agar rutin memeriksakan kesehatan dan memahami pentingnya pengendalian hipertensi sejak dini.
“Informasi yang benar sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat melakukan pencegahan, bukan hanya pengobatan,” tegas Nur Asmah.

Dalam paparannya, Prof. Yusuf menjelaskan hubungan erat antara emosi dan hipertensi dari sisi psikologis, medis, hingga spiritual. Ia memaparkan mulai dari mekanisme timbulnya emosi, bagaimana stres memengaruhi tubuh, penyebab hipertensi, hingga makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Tidak hanya itu, ia juga memberikan pendekatan keagamaan sebagai salah satu cara mengelola emosi agar tidak memicu lonjakan tekanan darah.
Sebagai informasi, Berikut latar belakangan pendidikan Prof Yusuf :
Akper RS Islam Surabaya, 1990.
PSIK FK Unpad Bandung, 1998.
S2 Kesehatan Jiwa Masyarakat Unair, 2003.
S3 Ilmu Kedokteran Unair, 2012
Seminar yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan HKN yang menekankan pentingnya pengendalian penyakit tidak menular serta peningkatan kualitas hidup masyarakat Bontang.






