Pelestarian Keanekaragaman Hayati, PKT Tebar 500 Terumbu Buatan Tiap Tahun

by

BONTANG, KALTIMOKE — Komitmen PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) terus dilakukan di berbagai bidang. Memperingati hari jadinya ke 40, PKT melakukan penurunan terumbu buatan di sekitar perairan Tobok Batang, Jumat, 8/12/2017.

Penurunan terumbu buatan ini dilakukan secara simbolis dan dihadiri Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase. Direktur Utama PKT, Bakir Pasaman menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

Diakui Bakir, komitmen PKT menjaga ekosistem laut ini telah berjalan sejak tahun 2009. PKT mengupayakan perbaikan terumbu karang pada lahan seluas 20 hektar tersebut rampung pada tahun 2023. Bakir berharap, PKT dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir dengan cara mengembangkan berbagai program kemaritiman.

“Karena itu, perusahaan rutin menurunkan 500 terumbu buatan per tahun. Hingga tahun ini terumbu buatan yang sudah ditebar di lokasi tersebut mencapai 4.322,” ungkapnya.

Dalam penerapannya, PKT memberdayakan masyarakat dengan membentuk kelompok kerja. Yakni, Kelompok Kemasea dari masyarakat Selambai Loktuan dan Kelompok Rawai Kerapu Sejahtera dari Bontang Kuala. Pembuatan terumbu dilakukan Kelompok Kemasea dan penurunan dilakukan kelompok Rawai Kerapu Sejahtera.

“Total biaya yang digelontorkan untuk pembuatan dan penurunan terumbu buatan tahun 2017 ini mencapai Rp 340 juta,” kata Bakir.

Dalam kesempatan itu, Bakir juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bontang dan masyarakatnya yang selalu menciptakan suasana kondusif. Bakir menyebut, tanpa dukungan tersebut, PKT akan sulit beroperasi dengan lancar.

Sementara itu, Basri Rase menyambut baik atas apa yang telah dicanangkan pihak PKT. Menurut Basri, hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kota Bontang. Yakni Creative City melalui pengembangan kegiatan perekonomian berbasis sektor maritim.

Terwujudnya hubungan yang harmonis dan profesional antara pemerintah dan swasta menjadi pilar penting dalam pembangunan lingkungan hidup. Kendati demikian, lanjut Basri, peran masyarakat tidak kalah penting. Basri pun berharap, nelayan tidak menggunakan alat tangkap ikan yang membahayakan ekosistem laut.

“Gunakanlah alat tangkap yang ramah lingkungan agar kualitas dan sumberdaya laut tetap terjaga sehingga hasil yang didapat juga memuaskan,” harapnya.

Apresiasi terhadap upaya PKT melestarikan keanekaragaman hayati turut disampaikan perwakilan Kelompok Rawai Kerapu Sejahtera, Ardan. PKT selalu memberi kepercayaan dan melibatkan masyarakat wilayah bufferzone dalam setiap kegiatannya.

“Terima kasih kami ucapkan kepada PKT yang terus melakukan pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah pesisir Bontang. Semoga PKT terus jaya dan semakin baik kedepannya,” harapnya. (par/adv

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.