KALTIMOKE, BONTANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bakhtiar Mabe, mengungkap bahwa sudah terdapat 8.037 remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai bagian dari upaya pencegahan anemia dan stunting. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Aksi Bergizi Remaja Bontang Berjaya yang dilaksanakan bersama PT Kaltim Parna Industri (KPI) di GOR KPI, Selasa (25/10/2025).
Meski jumlah tersebut setara 67 persen dari total 11.970 remaja putri di Kota Bontang, Bakhtiar menegaskan bahwa angka itu masih jauh dari harapan. Ia mengatakan bahwa konsumsi TTD wajib dilakukan demi kesehatan remaja, terutama calon ibu di masa depan.
“Delapan ribu lebih sudah minum TTD, tetapi itu belum cukup. Kita ingin semua remaja putri rutin mengonsumsinya agar terhindar dari anemia dan risiko stunting ketika dewasa nanti,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tantangan gaya hidup masa kini, salah satunya kebiasaan mager akibat penggunaan gawai yang berlebihan. Menurutnya, jika tidak dikendalikan, hal ini dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun mental remaja.
Selain itu, ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam memastikan remaja sarapan sebelum berangkat sekolah. Ia mengingatkan bahwa remaja yang berangkat dalam kondisi lapar lebih mudah terdistraksi dan rentan terhadap perilaku negatif.
Pun dirinya, menyampaikan apresiasi kepada PT KPI yang telah konsisten mendukung program kesehatan remaja melalui penyediaan fasilitas dan sarana Aksi Bergizi. Kolaborasi lintas sektor disebut Bakhtiar sebagai kunci dalam mempercepat perbaikan status gizi remaja Bontang.
Lebih jauh, Bakhtiar menilai kegiatan Aksi Bergizi memberi dampak positif terhadap kebiasaan makan dan pemahaman remaja tentang gizi seimbang.
“Menurunkan stunting tidak mudah, tetapi bersama-sama, termasuk dengan perusahaan seperti KPI, kita bisa mempercepat hasilnya,” tutupnya. (Irha)
