KALTIMOKE, BONTANG- Harga beras di Kota Bontang melonjak drastis dalam beberapa minggu terakhir. Beras medium yang biasanya dijual dengan harga Rp13.000 per kilogram kini mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram. Kenaikan harga ini tentu saja memberikan dampak yang cukup berat bagi warga, terutama mereka yang memiliki penghasilan terbatas.
Menurut Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Bontang, Debora Kristiani, lonjakan harga disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan yang terus meningkat dan pasokan yang menurun.
“Permintaan beras meningkat, namun pasokan dari produsen justru menurun. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Bontang, tetapi juga hampir seluruh Indonesia,” ujar Debora saat diwawancarai pada Rabu (16/7/2025).
Tak hanya itu, pengetatan distribusi beras yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mencegah praktik penimbunan turut memperburuk keadaan. “Distribusi beras diperketat, namun dampaknya pasokan ke pasar jadi berkurang,” tambah Debora.
Menanggapi lonjakan harga ini, Pemkot Bontang langsung mengambil langkah cepat. Pemkot menyiapkan bantuan beras bagi ribuan warga yang terdampak. Setiap keluarga penerima bantuan akan mendapatkan 20 kilogram beras.
Data penerima bantuan akan diperoleh dari Dinas Sosial (Dinsos) dan diserahkan ke DKP3 untuk segera disalurkan. Bantuan tersebut direncanakan akan mulai didistribusikan pada pekan terakhir Juli 2025.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat dan menstabilkan harga beras di pasaran,” harap Debora.
Pemerintah Kota Bontang menyatakan bahwa bantuan pangan ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah gejolak harga beras. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahan pokok tetap tersedia dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Debora.
Meski bantuan sudah disiapkan, Pemkot Bontang berharap penyaluran bantuan ini bisa menekan harga dan mencegah terjadinya kepanikan pasar. Namun, apakah langkah ini cukup untuk mengatasi lonjakan harga yang terus meningkat? Pemerintah daerah masih harus terus memantau situasi agar kebutuhan pangan warga dapat terjaga dengan baik.





