KALTIMOKE, BONTANG – Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang mendorong seluruh unit usaha Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di setiap kelurahan untuk lebih memperhatikan potensi ekonomi lokal di wilayahnya masing-masing.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro DKUMPP, Muhammad Takwin, mengatakan bahwa pengembangan usaha koperasi harus berangkat dari potensi unggulan yang ada di lingkungan sekitar, baik di sektor pertanian, perkebunan, maupun bidang lainnya.
“Semisal di wilayahnya terdapat potensi pertanian atau perkebunan, maka unit usahanya bisa bergerak di sektor tersebut. Namun pada intinya, semua tergantung kesepakatan pengurus dan anggota koperasi,” ujar Takwin, Senin (3/11/2025).
Untuk memperkuat permodalan, DKUMPP memberikan peluang bagi pengurus Koperasi Merah Putih untuk mengajukan bantuan dana ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN.
Skema pembiayaan tersebut, menurut Takwin, merupakan bagian dari arahan Menteri Perekonomian.Namun, sebelum mengajukan bantuan, koperasi wajib menyusun proposal bisnis yang lengkap, mencakup analisis usaha, proyeksi keuntungan, dan kebutuhan modal.
“Nanti pihak bank akan melakukan survei dan mengukur kemampuan pengurus dalam mengembalikan pinjaman.
Untuk plafon anggaran maksimalnya Rp3 miliar,” jelasnya.Selain itu, DKUMPP berencana mengintegrasikan program Koperasi Merah Putih dengan program Pro RT yang digagas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni dan Agus Haris, guna memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan.
Takwin menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap jalannya koperasi, termasuk mendorong agar setiap unit rutin melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi pengelolaan.
“Kami (DKUMPP) akan rutin melakukan pembinaan. Pengawasan juga akan dilakukan oleh lurah masing-masing,” pungkasnya.





