Dinkes Bontang Gandeng PT KPI Wujudkan Remaja Sehat Lewat Aksi Bergizi “Isi Piringku Bergizi, Hidupku Bebas Narkoba”

by

KALTIMOKE, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang kembali memperkuat upaya peningkatan kesehatan remaja dengan menggandeng PT Kaltim Parna Industri (KPI) dalam kegiatan Aksi Bergizi Remaja Bontang Berjaya, Selasa (25/10/2025) di GOR PT KPI. Program ini menekankan gizi seimbang, kesehatan remaja, hingga pencegahan narkoba.

Bambang Sri Mulyono, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Bontang, mengatakan bahwa aksi bergizi merupakan langkah strategis pemerintah untuk menekan risiko stunting, anemia, dan berbagai masalah gizi lain yang kerap dialami remaja, terutama remaja putri.

“Aksi Bergizi ini kegiatan terpadu. Ada sarapan bersama, minum tablet tambah darah (TTD), dan edukasi gizi. Semua ini untuk memastikan remaja kita tumbuh sehat dan terhindar dari anemia yang menjadi pintu masuk risiko stunting,” jelasnya.

Bambang juga menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini dirangkai dengan Gerakan Gas Sekolah Pisang Germas Anak Sekolah, serta pembinaan UKS oleh puskesmas sesuai wilayah kerjanya. Total peserta mencapai 300 orang, terdiri dari perwakilan SMP–SMA se-Kota Bontang, Saka Bakti Husada, guru pendamping, serta tim Dinkes dan KPID.

Sementara itu, Direktur HRD & GA PT KPI, Budi Hermawan, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan remaja melalui kontribusi CSR.

“PT KPI akan selalu mendukung program yang memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama generasi muda. Kolaborasi bersama Dinkes ini penting demi membangun remaja Bontang yang sehat, kuat, dan bebas narkoba,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, meliputi senam bersama, workshop gizi dan narkoba, fun game, serta Lomba Ranking 1 Beregu. Aksi ini diharapkan memperkuat kebiasaan sarapan sehat, aktivitas fisik teratur, dan kepatuhan konsumsi TTD bagi remaja putri.

Selain rangkaian edukasi, kegiatan ini juga menjadi momentum evaluasi bagi sekolah-sekolah dalam menerapkan program UKS dan Aksi Bergizi secara berkelanjutan. Dinkes berharap tiap sekolah mampu menjadi pusat edukasi gizi di lingkungan masing-masing.

Program tersebut juga akan dipantau melalui laporan rutin dari puskesmas mengenai kepatuhan minum TTD, hasil pemeriksaan kesehatan, serta perkembangan literasi gizi peserta didik.

Lebih jauh, kata Bambang, kerja sama lintas sektor seperti dengan PT KPI merupakan kunci memperluas jangkauan edukasi. Dukungan industri memungkinkan tersedianya fasilitas kegiatan yang lebih memadai, mulai dari lokasi, peralatan, hingga pendampingan teknis, sehingga pesan kesehatan dapat diterima remaja dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. (Irha)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.