Cek Kesehatan Gratis Jadi Program Menyeluruh untuk Petakan Kesehatan 60 Ribu Siswa di Bontang

by

KALTIMOKE, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang terus memperluas pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi seluruh pelajar. Program ini menyasar sekitar 60 ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bontang, Bambang Sri Mulyono, mengatakan bahwa CKG merupakan program yang dilakukan secara bertahap sejak masa penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025-2026. Pemeriksaan dilakukan mulai dari tahap awal PPDB hingga berakhir pada penerimaan siswa baru tahun 2026.

“Program ini sudah berjalan sejak awal penerimaan kemarin dan akan terus berlanjut satu tahun penuh,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (25/11/2025) di halaman GOR PT KPI.

Pelaksanaan CKG dikoordinasikan melalui seluruh Puskesmas di Bontang. Setiap Puskesmas memiliki jadwal dan tim pemeriksa masing-masing agar pemeriksaan dapat berjalan merata tanpa menimbulkan penumpukan peserta. Jumlah siswa yang besar membuat pemeriksaan tidak bisa dilakukan bersamaan, sehingga pola bertahap menjadi pilihan paling efektif.

Dirinya menjelaskan, cakupan pemeriksaan kini jauh lebih komprehensif karena mengacu pada standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pemeriksaan tidak lagi terbatas pada sebagian siswa, tetapi wajib bagi seluruh peserta didik.

“Ini standar Kemenkes, jadi semuanya harus diperiksa tanpa kecuali,” tegasnya.

Adapun pemeriksaan meliputi kondisi fisik umum, kesehatan mata, THT, hingga kesehatan jiwa. Menurut Bambang, pemeriksaan kesehatan jiwa juga menjadi aspek penting karena dapat mendeteksi potensi gangguan psikologis sejak dini.

“Semua dipetakan secara lengkap. Jika ada indikasi gangguan, nanti diarahkan ke fase lanjutan,” jelasnya.

Seluruh hasil pemeriksaan dicatat secara digital dan masuk ke bank data kesehatan yang terintegrasi. Data tersebut pertama kali tersimpan di level kota, kemudian diteruskan ke provinsi hingga Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari pemetaan kesehatan nasional. .

Meskipun banyak siswa akhirnya mendapat rujukan medis, Bambang menegaskan bahwa hal itu merupakan kelanjutan dari temuan CKG, bukan fokus utama program. Inti dari CKG adalah memastikan setiap siswa memiliki catatan kesehatan lengkap dan dapat dipantau perkembangannya dari tahun ke tahun. Pemantauan lanjutan dilakukan oleh penanggung jawab UKS di Puskesmas masing-masing.

Dengan program CKG yang berjalan setiap tahun, Dinkes berharap kondisi kesehatan pelajar di Bontang dapat terpetakan secara sistematis. Data besar yang terkumpul menjadi dasar penting untuk menentukan kebijakan kesehatan anak sekolah, sekaligus meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui lingkungan belajar yang lebih sehat. (Irha)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.