Bontang Dapat Penghargaan Kota Layak Anak, ini Tanggapan Wali Kota Bontang Kasus Pelecehan Seksual

by

KALTIMOKE, BONTANG – Walikota Bontang, Neni Moerniaeni, menanggapi maraknya kasus pelecehan seksual di tengah penghargaan yang akan diterima Kota Bontang pada bulan Agustus ini sebagai Kota Layak Anak.

Saat ditemui usai kegiatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) di Bontang Citi Mall (BCM) pada Minggu (3/8/2025), Neni menjelaskan bahwa Pemkot Bontang telah melakukan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan anak, seperti memberikan baju, buku, dan tas gratis, serta mempermudah akses pendidikan. Selain itu, perhatian terhadap penanganan stunting juga terus dilakukan.

Ia juga menekankan bahwa untuk meraih penghargaan tersebut tidak hanya didasarkan pada satu aspek saja, tapi mencakup banyak indikator. Meski begitu, Walikota yang akrab dengan sapaan Bunda Neni ini juga menyadari bahwa masalah pelecehan seksual pada anak masih menjadi isu besar yang perlu penanganan serius di kota bontang.

“Dinas terkait harus terus mengedukasi masyarakat tentang hal ini. Pelaku pelecehan seksual harus dihukum seberat-beratnya agar ada efek jera,” tegas Neni.

Bunda Neni juga menyampaikan pesan penting terkait penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak. “Anak-anak korban kekerasan seksual jangan di-expose terlalu banyak di media, karena itu bisa memberikan trauma jangka panjang pada mereka,” pintanya.

Sebelumnya, diberitakan di media Polres Bontang telah menangani 33 kasus Perlindungan Perempuan dan Anak pada semester pertama 2025. Kapolres Bontang, AKBP Yudho Anriano, mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak dilaporkan adalah persetubuhan anak dengan 16 perkara. Lebih mengkhawatirkan, sebagian besar pelaku adalah orang terdekat korban.

Selain itu, ada juga 6 kasus pencabulan, 5 kasus kekerasan terhadap anak, 4 kasus kekerasan dalam rumah tangga, 1 kasus perzinahan, dan 1 kasus penganiayaan. “Korban kebanyakan adalah anak-anak di bawah umur, dan pelaku seringkali berasal dari dalam keluarga sendiri. Ini sangat memprihatinkan,” ujar AKBP Yudho dalam keterangan tertulisnya.

Semua pihak terkait diharapkan terus berkomitmen untuk memperbaiki kondisi ini dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum agar anak-anak di kota bontang dapat tumbuh dan berkembang dengan aman dan sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.