Rumput Laut Bontang Tembus Pasar Ekspor India, Pencemaran Laut Jadi Tantangan! ini jawaban Wakil Wali kota

KALTIMOKE, BONTANG – Sejumlah 15 ton rumput laut kering asal perairan Tihi-Tihi, Kota Bontang, resmi diekspor ke India melalui PT Borneo Ocean Nauly. Ini menjadi ekspor perdana rumput laut dari wilayah tersebut, sekaligus penanda babak baru sektor kelautan Bontang di tengah upaya diversifikasi ekonomi pasca migas.

Langkah ekspor ini mempertegas potensi laut Bontang sebagai sumber ekonomi alternatif. Meski demikian, pencemaran laut menjadi tantangan utama yang harus diatasi untuk menjaga kesinambungan usaha budidaya rumput laut.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyebut bahwa seharusnya produksi bisa mencapai 30 hingga 40 ton, namun tercemar minyak laut di sekitar Tihi-Tihi menghambat hasil panen.

Menanggapi tantangan tersebut, Pemkot Bontang berencana melakukan inventarisasi wilayah pesisir untuk mengidentifikasi lokasi potensial budidaya berbasis ekosistem.

“Setiap perusahaan harus memiliki alat pencegah tumpahan minyak seperti oil booms agar tidak merusak ekosistem,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).

Ia menekankan pentingnya keterlibatan pihak industri dalam menjaga ekosistem laut, mengingat Bontang merupakan kota dengan aktivitas industri tinggi.

“Selain itu, pemerintah kota juga sedang menyusun desain bisnis untuk memperluas area budidaya dan meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan teknis,” ucapnya.

Ditargetkan, ekspor rumput laut dari Bontang bisa mencapai 100 ton per tahun pada 2026. Pemerintah berharap, melalui penguatan sektor kelautan ini, masyarakat pesisir dapat memperoleh sumber penghasilan yang berkelanjutan sekaligus mempercepat transisi ekonomi daerah menuju kemandirian pasca era migas.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *