KALTIMOKE, BONTANG — Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, meninjau langsung pelaksanaan kegiatan Warung Tekan Inflasi (WTI) ke-12 yang digelar di Lapangan Berbas Pantai, Kelurahan Berbas Pantai, Kamis (28/8/2025).
Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional pengendalian inflasi sekaligus mendukung kemandirian pangan di seluruh Indonesia.
Agus Haris menekankan bahwa peran pemerintah adalah memastikan perlindungan dan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan kebijakan Presiden RI dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia menjadi kekuatan pangan keempat dunia.
“Tugas negara itu hanya dua: melindungi warganya dan menyejahterakan mereka. Kegiatan seperti ini menjadi bentuk perlindungan agar masyarakat tidak tertekan dengan harga pasar,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan serentak secara nasional dengan dukungan penuh dari seluruh unsur negara, termasuk TNI, Polri, dan Kejaksaan. Di Bontang sendiri, pelaksanaan WTI diwujudkan melalui operasi pasar murah yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran.
Adapun, sejumlah kebutuhan pokok yang dijual di Warung Tekan Inflasi kali ini antara lain:
Beras JPHP: Rp60.000
Beras PUNO: Rp76.000
Bawang Merah: Rp40.000/kg
Bawang Putih: Rp36.000/kg
Telur: Rp55.000
Gula: Rp17.500
Tepung Terigu: Rp11.000
Minyak Goreng Nutura: Rp18.500
Minyak Goreng Kita: Rp15.700
Selain itu, kegiatan ini juga menggandeng Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dalam promo khusus tukar tabung LPG dengan bonus langsung 1 liter Pertamax gratis, bagi warga yang telah mengunduh aplikasi MyPertamina.
Harga Promo Trade-In Bright Gas
Tukar 1 tabung LPG 3kg ke Bright Gas 5,5kg + isi: Rp250.000
Tukar 2 tabung LPG 3kg ke Bright Gas 5,5kg + isi: Rp100.000
Tabung baru + isi Bright Gas 5,5kg: Rp420.000
Refill Bright Gas 5,5kg: Rp100.000
Tabung baru + isi Bright Gas 12kg: Rp780.000
Refill Bright Gas 12kg: Rp210.000
Juga tersedia isi ulang LPG 3kg seharga Rp21.000 dengan syarat membawa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga.
Agus Haris mengungkapkan bahwa pemerintah pusat kini tengah membangun infrastruktur pertanian di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Program ini ditargetkan mulai berjalan efektif pada tahun 2026.
“Kalau semua daerah sudah punya lahan pertanian mandiri, saya yakin masyarakat akan perlahan keluar dari garis kemiskinan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah harus aktif mengawasi pola konsumsi dan pergerakan harga pasar untuk mencegah manipulasi oleh tengkulak atau distributor nakal.
“Banyak komoditas seperti beras yang sudah dimainkan pebisnis. Ini merugikan rakyat. Maka melalui Kementerian Pertanian, kita didorong untuk membentuk sistem pertanian di tiap daerah,” tegasnya.
Kegiatan Warung Tekan Inflasi ini akan berlangsung selama dua hari, 28 hingga 29 Agustus 2025, dan terbuka untuk seluruh masyarakat Kota Bontang.(*)