KALTIMOKE, BONTANG – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Kota Bontang gelar Apel dan Deklarasi Sekolah Merdeka Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontang Lestari.
Acara ini menjadi kesempatan bagi Kota Bontang untuk lebih fokus menangani masalah sampah dan mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, yang hadir dalam acara tersebut sekaligus menjadi pembina upacara, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada semua yang mendukung kegiatan ini.
“Hari ini saya merasa bangga dan sangat mengapresiasi semua pihak yang sudah membantu terlaksananya Deklarasi Sekolah Merdeka Sampah ini,” ujar Neni.
Dalam kesempatan ini, Neni mengingatkan bahwa masalah sampah bukan hanya di Kota Bontang, tetapi juga menjadi masalah besar di banyak kota di seluruh dunia.
“Di berbagai kota besar, masalah sampah sudah menjadi masalah yang sangat serius. Hampir semua kota besar mengalami kesulitan dalam mengelola sampah yang terus meningkat,” katanya.
Tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan, udara, air, dan lingkungan. Oleh karena itu, Bontang berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan mengembangkan berbagai program yang dapat mengatasi masalah sampah.
Salah satu langkah yang diambil adalah melalui program Sekolah Merdeka Sampah. Program ini bertujuan untuk mengajarkan pengelolaan sampah sejak dini. “Sekolah adalah tempat yang tepat untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara mengelola sampah dengan baik,” tambah Neni.
Program ini juga mendukung Peraturan Wali Kota Bontang tentang Sekolah Berbudaya Lingkungan (Eco School), yang sudah ada sejak 2010. Neni berharap program ini bisa membawa perubahan besar dalam cara kita mengelola sampah, khususnya di lingkungan pendidikan.
Neni juga menekankan pentingnya pendidikan karakter, yang tidak hanya mencerdaskan intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, kepedulian sosial, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Hingga tahun 2024, ada 45 sekolah di Bontang yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata, yang menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Bontang semakin serius dalam membangun budaya lingkungan yang baik,” bebernya.
Di akhir sambutannya, Neni mengajak seluruh masyarakat Kota Bontang untuk terus berkontribusi dalam menciptakan kota yang bersih, sehat, dan sejahtera.
“Mari kita rayakan kemerdekaan ini dengan bekerja sama demi kota Bontang yang lebih baik,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari OPD, perusahaan, serta siswa dan guru dari sekolah-sekolah di Bontang. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, serta memperkuat pengelolaan sampah yang lebih baik.