KALTIMOKE, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang tengah mempersiapkan Pelabuhan Loktuan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah pesisir. Langkah ini ditandai dengan kunjungan langsung Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, bersama jajaran terkait untuk meninjau kondisi terkini fasilitas pelabuhan, gedung terminal, dan sarana pendukung lainnya pada Rabu (13/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota yang akrab dengan sapaan Bunda Neni ini juga mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Salah satu permintaan yang diajukan nya ke Dirjen KKP yakni pembangunan cold storage dan pabrik es, guna mendukung aktivitas nelayan menghadapi musim paceklik akibat perubahan cuaca.
“ Pelabuhan ini multi fungsi tidak hanya melayani bongkar muat, tetapi juga bisa berfungsi sebagai jalur kontainer dan penahan ombak, maka harus di lakukan pemancangan,” tegas Neni.
Ia juga meminta lahan di sisi kiri pelabuhan seluas 4 hektare, dilakukan pemasangan tiang pancang dan penguatan struktur agar lebih efisien. Tak hanya itu, perhatian terhadap infrastruktur seperti fender dermaga dan plafon gedung pelabuhan juga tak lepas dari sorotan. Ia pun memberikan catatan khusus bagi PT LBB agar serius merawat dan memaksimalkan ruang-ruang transit serta fasilitas pendukung lainnya.
“Pendapatan Rp700 juta per bulan bukan angka kecil. Maka tidak ada alasan untuk tidak merawat gedung dan fasilitas pelabuhan,” pesan Bunda Neni kepada jajaran manajemen PT LBB.
Upaya revitalisasi ini bukan tanpa alasan. Meski dibangun sejak 2003 dan mulai beroperasi pada 2008, Pelabuhan Loktuan dinilai belum sepenuhnya optimal. Namun sejak pergantian kepemimpinan di tubuh PT Laut Bontang Bersinar (LBB) pada Maret lalu, pendapatan pengelolaan pelabuhan diklaim telah melonjak mencapai Rp700 juta per bulan.
Turut hadir dalam peninjauan ini Kepala KSOP Bontang Kristina Anthon, Direktur PT LBB Haryadi, serta perwakilan dari sejumlah OPD seperti Dishub, BPKAD, Dinas PUPR, dan lainnya.(*)