Imunisasi HPV Diintensifkan, Pemkot Bontang Targetkan Siswa Kelas 5–9

KALTIMOKE, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang mulai mengintensifkan pelaksanaan imunisasi HPV (Human Papillomavirus) sebagai langkah konkret dalam upaya pencegahan kanker leher rahim (serviks), yang menjadi penyebab kematian tertinggi kedua akibat kanker pada perempuan di Indonesia. Program ini menargetkan siswi kelas 5 hingga 9 sebagai sasaran utama.

Sekretaris Daerah Kota Bontang, Ir. Hj. Aji Erlinawati yang di wakil kan ,Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan dr. Bahauddin mengatakan Melihat tingginya angka tersebut, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030, yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/2176/2023.

“Imunisasi HPV menjadi prioritas dalam strategi nasional ini, dengan target menjangkau 90% anak perempuan dan laki-laki usia 15 tahun pada tahun 2030,” ujar dr. Bahauddin saat sambutan dalam kegiatan Penguatan Imunisasi HPV di Aula SMA YPK Bontang, Selasa, (5/8/2025).

Mulai 2025, Provinsi Kalimantan Timur, termasuk Kota Bontang, akan menjadi salah satu dari sembilan provinsi yang menjalankan program imunisasi kejar HPV bagi siswi usia 15 tahun atau setara kelas 9 SMP/MTs. Program ini menyasar anak-anak yang belum sempat menerima vaksin saat berada di kelas 5 SD.

Sebagai bagian dari kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), imunisasi HPV juga terintegrasi dengan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang sehat serta meningkatkan prestasi siswa.

Cakupan imunisasi BIAS di Kalimantan Timur secara umum menunjukkan progres yang positif. Pada 2023, cakupan imunisasi HPV untuk siswi kelas 5 SD mencapai 90%. Sementara pada 2024, tercatat 88% untuk kelas 5 SD dan 93% untuk kelas 6 SD.

Selain imunisasi HPV, program BIAS juga mencakup imunisasi MR (campak-rubella) dengan capaian 81% untuk kelas 1 SD, DT (difteria-tetanus) 69% untuk kelas 1 SD, dan TD (tetanus-difteria) masing-masing 70% dan 72% untuk kelas 2 dan 5 SD.

“Tahun ini, imunisasi HPV akan diberikan untuk kelas 5 SD, serta imunisasi kejar untuk kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. Ini untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan perlindungan terhadap kanker serviks,” tambahnya.

Pemkot Bontang mengimbau para orang tua untuk aktif mendukung program imunisasi ini demi masa depan kesehatan anak-anak, sekaligus sebagai langkah nyata dalam eliminasi kanker serviks di Indonesia.

Kanker serviks masih menjadi ancaman serius di Indonesia, dengan lebih dari 36.000 kasus baru terdeteksi setiap tahunnya. Sekitar 70% di antaranya terdiagnosis dalam stadium lanjut, sehingga memperbesar risiko kematian. (*)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *