KALTIMOKE, BONTANG – Peredaran narkoba, khususnya sabu, di Kota Bontang kembali menimbulkan keprihatinan. Polres Bontang mencatat lebih dari 130 kasus narkoba berhasil diungkap pada pertengahan 2024, dengan yang terbaru adalah penangkapan sindikat pengedar narkoba pada Juni 2025 yang membawa barang bukti seberat 643,41 gram. Kondisi ini memperlihatkan bahwa narkoba masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Untuk itu, upaya pencegahan yang melibatkan semua pihak sangat penting. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program sosialisasi kepada kalangan pelajar, yang kali ini difasilitasi oleh Karang Taruna Upangga Kelurahan Bontang Lestari.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai dampak buruk penggunaan narkoba, serta pentingnya menjaga diri dari ancaman barang haram tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bontang, tepatnya di Jalan Karya Bakti, pada Rabu (16/7/2025) ini diikuti oleh sekitar 70 siswa baru. Tema yang diangkat adalah “Optimalisasi Peran Gen Z dalam Menghadapi Narkoba”, sebuah upaya untuk mengajak generasi muda agar lebih peduli terhadap ancaman narkoba yang semakin merajalela.
Ketua Karang Taruna Upangga, Hariati, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai bahaya narkoba sejak dini. “Tujuan kami adalah memberikan edukasi kepada para pelajar tentang dampak narkoba, serta menanamkan nilai moral agar mereka dapat menghindari godaan narkoba di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Hariati juga menggandeng mahasiswa KKN dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, yang terlibat dalam penyuluhan kepada para pelajar. Kolaborasi ini menunjukkan peran aktif pemuda dalam upaya memerangi narkoba, yang tidak hanya terbatas pada satu kelompok, melainkan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
“Generasi muda adalah aset penting bagi masa depan bangsa. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan mereka memahami dampak buruk dari narkoba dan bagaimana cara mencegahnya,” tambah Hariati.
Antusiasme para siswa terlihat jelas dalam acara ini. Mereka tak hanya mendapatkan informasi mengenai bahaya narkoba, tetapi juga diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber. Lima siswa yang berhasil mengajukan pertanyaan mendapat hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi.
AKP Rakib, Kapolsek Bontang Selatan yang turut menjadi narasumber, menilai kegiatan seperti ini sangat penting untuk dilanjutkan dan ditingkatkan. “Sosialisasi seperti ini sangat baik, tapi ke depannya perlu lebih masif lagi, bahkan lebih banyak lagi peserta yang bisa dijangkau,” ujar AKP Rakib.
Dalam sesi penyuluhan, AKP Rakib menjelaskan berbagai jenis narkoba yang beredar di masyarakat, ciri-ciri pengguna, serta dampak yang ditimbulkan bagi para penggunanya. Pelajar tampak antusias mengikuti setiap penjelasan yang disampaikan.
Salah satu peserta, Isni Hafizah, siswi Jurusan Perhotelan, merasa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga. “Saya sudah tahu sedikit tentang narkoba dari media sosial, tapi acara seperti ini memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang bahaya narkoba,” ungkap Isni.
Hariati juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung acara ini, seperti Pemerintah Kota Bontang, Kelurahan Bontang Lestari, serta PT Indominco Mandiri. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa depan untuk memperkuat kesadaran generasi muda akan bahaya narkoba.
Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, serta mahasiswa, pencegahan peredaran narkoba di Bontang bisa lebih efektif. Melindungi generasi muda dari bahaya narkoba bukan hanya tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama demi masa depan yang lebih cerah.