Polemik Data BLT, Komisi I Gelar Raker

Reporter : Mira

BONTANG, KALTIMOKE – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menggelar Rapat Kerja (Raker) terkait pembahasan pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Raker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I Raking tersebut, menghadirkan Camat dan Lurah se-Kota Bontang serta Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (DSPM) di ruang rapat 3, Gedung Sekertariat DPRD pada Selasa, (9/6/2020) pagi.

Anggota Komisi I DPRD, Abdul Haris menegaskan perlu ada kejelasan data yang mana saja berhak menerima BLT tersebut.

Agar tidak menimbulkan kecemburuan di kalangan masyarakat lainnya. Pihaknya masih terus mendapat laporan adanya penyaluran BLT yang tidak tepat sasaran.

“Hal ini akan menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Lanjutnya, menurut informasi yang diterimanya ada warga memiliki hotel yang masih aktif disewakan di Berebas Tengah dapat BLT, namanya ada dalam data tersebut. Dimana ada penghasilan setiap bulan yang ditunggu, seharusnya tidak dapat BLT lagi.

Selain itu, di tengah masyarakat ditemukan perbedaan takaran sembako yang diterima oleh masing-masing warga. Sehingga perbedaan ini menimbulkan kecurigaan kepada tim penyalur BLT.

“Masih banyak masyarakat yang satu dengan lainnya tidak memahami. Dikarenakan ada warga dapat 5 kg ada juga yang 15 kg, selisih dan kesalahpahaman mengakibatkan masyarakat saling klaim.
Akhirnya petugas yang dikira menyalahgunakan,” tandasnya.

Menurutnya, sosialisasi harus lebih giat dilakukan oleh pihak-pihak berwenang memberikan penegasan dan penjelasan kepada masyarakat terkait perbedaan takaran sembako yang diterima oleh warga.

“Supaya mereka paham mana BLT mana PHK,” tuturnya.
Sementara Lurah Berebas Tengah, Mustamin Syam menyatakan pihaknya baru mendapat informasi terkait adanya pemilik hotel yang mendapat BLT tersebut. Kalau memang ada maka akan disampaikan ke RT-nya, untuk kemudian didata ulang.

“Mungkin juga dari Maret, April dan Mei hotelnya terdampak Covid-19 ini. Jadi nanti kita akan sampaikan ke RT-nya apakah layak atau tidak untuk mendapatkannya, tapi mudah-mudahan laporannya tidak benar,” imbuhnya. (**/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *