Meski Kecewa, Muslimin Minta Masyarakat Tetap Ikuti Imbauan Pemerintah

Reporter : Tomy Gutama

BONTANG, KALTIMOKE — Pro dan kontra menyelimuti ketetapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang perihal imbauan untuk masyarakat agar melakukan salat id di rumah. Hasil tersebut berdasarkan keputusan evaluasi rapat koordinasi Wali Kota bersama pihak-pihak terkait, pada Rabu (20/5) lalu.

Muslimin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang juga salah satu yang merasa kecewa mendengar keputusan tersebut, ia mengatakan ketidakmerataan kebijakan yang menyebabkan situasi seperti ini terjadi.

“Saya merasa ada ketidakmerataan kebijakan, masyarakat itu mengacu pada swalayan dan pasar yang begitu padat selama berjam-jam, sedangkan di masjid tidak, padahal tidak berlangsung lama, paling lama 1-2 jam,” ujarnya ujarnya saat dihubungi reporter KaltimOke, pada Jumat (22/5) siang.

Ia juga mengatakan beberapa takmir masjid yang ada di sekitar rumahnya menginginkan dilaksanakan salat id pada tahun ini dan bersedia mempersiapkan segala sesuatu perihal protokol kesehatan.

“Untuk salat id hanya dilakukan sekali setahun bagi umat islam dan mayoritas masyarakat Bontang khususnya takmir menginginkan Salat id di masjid dengan melakukan protokol kesehatan,” ujarnya.

Namun walaupun merasa kecewa terhadap keputusan tersebut Muslimin berharap agar masyarakat tetap mengikuti imbauan dari pemerintah sebagai warga negara yang baik.

“Artinya kita juga hidup dalam berbangsa dan bernegara, kita tidak juga tidak bisa semata-mata membantah kalau sudah diimbau oleh pemangku kebijakan baiknya kita patuhi,” ujarnya. (**/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *